Pada pemrosesan video dibutuhkan
rangkaian-rangkaian yang bertujuan menghasilkan kualitas video yang baik. Rangkaian-rangkaian
tersebut diantaranya adalah penguat IF, rangkaian detektor video, video
amplifier, AGC (automatic gain control), rangkaian defleksi sinkronisasi,
defleksi yoke horizontal, dan high voltage supply (fly back).
1. Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian
ini berfungsi sebagai penguat sinyal output yang dihasilkan Tuner hingga 1.000
kali. Karena output tuner merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung
pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang alam. Rangkaian ini juga berguna
untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi
pelayangan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
Dalam penguat IF gambar, untuk
mencegah sinyal-sinyal pengganggu yang tidak diperlukan, dipergunakan dua buah
penjebak (trap), yaitu penjebak pembawa suara kanal rendah yang berdekatan, dan
perangkap bembawa gambar kanal tinggi yang berdekatan, dan juga pelayangan
(beat) antar pembawa-pembawa itu, dihilangkan. Pada waktu menerima gelombang TV
warna interfrensi pelayangan dari pembawa suara dengan sub pembawa warna
merusak gambar yag dihasilkan. Untuk menghilangkan interfrensi pelayangan pembawa
suara, maka pembawa suara diredam sekitar 54dB dalam penguat IF gambar dan pula
dalam detector video berikutnya. Maka penerima TV warna berbeda dengan penerima
TV hitam putih. Pembawa suara pada TV warna dikeluarkan sebelum tingkat
detektor video dan diberikan ke detektor IF suara yang dipasang terpisah dengan
detector video.
2. Rangkaian Detektor Video
Sinyal
video komposit dideteksi oleh detektor video dari sinyal IF gambar. Biasanya
untuk rangkaian detektor video digunakan detector dioda. Rangkaian ini
berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF
gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam dari sinyal
yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan
buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
Ada
dua macam metode deteksi, pertama menggunakan detektor dioda dan yang lain
digunakan detector pulsa sinkronisasi, ini diproduksi berkat perkembangan
teknologi IC. Pada metode deektor sinkronisasi, pulsa sinkronisasi diambil dari
pembawa IF gambar dan diberikan ke detector sinkronisasi. Sinyal output hasil
deteksi akan keluar hanya bila diberikan pulsa sinkronisasi.
3. Video Amplifier
Rangkaian
ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detektor video
sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube}. Di dalam
rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightnees level)
atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian
tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya
pada layar kaca.
Sebuah jaringan penunda (delay line) dipasang
pada kedua penguat depan untuk menunda memperlambat sinyal luminan. Pada penguat
tingkat kedua dan tingkat ketiga, penguatan atau kontras gambar dapat diatur.
Dan untuk menghilangkan komponen krominan sub pembawa, dipasang penjebak 4,43
MHz. Lebih lanjut sebuah rangkaian pengoreksi respon frekuensi tinggi gambar
juga dipasang. Pada tingkat akir penguat, dipasang rangkaian rangkaian penyetel
kuat cahaya, rangkaian penghilang garis flyback, ABL (automatic Brightness
Limiter) dan rangkaian pembangkit komponen DC untuk gambar.
4. AGC (Automatic Gain Control)
Penguatan
penerima TV warna dikontrol secara otomatis dengan rangkain AGC yang tergantung
pada kuat medang gelombang TV yang diterima, sehingga output detector video
dapat dibuat selalu konstan. Gambar di bawah ini menunjukan diagram AGC. Dengan
mendeteksi perubahan output detector video dapat dibuat tegangan AGC yang diumpan
balikkan ke penguat HF dan penguat IF gambar.
Ada tiga macam metode mendeteksi
tegangan AGC dari sinyal video komposit, yaitu:
1. Menggunakan tingkat rata-rata
AGC tipe ini memakai deteksi
tingkat rata-rata (average level) sinyal video komposit. Karena rangkaian tipe
AGC ini sangat sederhana dan dikontrol oleh harga rata-rata sinyal video
komposit maka gangguan oleh derau (noise) sangat kecil. Tetapi harga rata-rata
berubah, terhadap sinyal pemodulasi, juga kontras gambar dirubah, maka AGC ini
sekarang tidak dipakai lagi.
2. Menggunakan deteksi tingkat
puncak (pick level)
AGC tipe ini diatur oleh tingkat
puncak hitam sinyal video komposit, yaitu tingkat ujung-ujung pulsa sinkronisasi
yang tidak dirubah oleh sinyal prooduksi. Meskipun output tegangan feedback AGC
tipe ini besar, bila terdapat derau yang melebihi pulsa sinkronisasi maka tegangan
AGC dapat dirubah oleh derau tadi. Maka dipasang rangkaian pembuang derau
sebelum rangkaian deteksi AGC itu.
3. Metode penguncian (keyed)
AGC jenis ini bekerja pada saat
ketika ada pulsa sinkronisasi horizontal, dan ini lebih sedikit tergantung oleh
derau (nois). Sebagai tambahan karena dapat dipilih konstanta waktu
pengisian/pemuatan yang kecil maka sistim AGC terkunci ini dapat mengikuti perubahan
dengan cepat terhadap sinyal input seperti misalnya gejala flutter/menggelempar.
5. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu:
rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi
horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
6. Defleksi Yoke Horizontal,
Berfungsi sebagai berikut :
1. Menghasilkan arus defleksi
yang cukup untuk Deflection Yoke untuk scanning electric beam dalam arah horizontal.
2. Membangkitkan tegangan tinggi
melalui gulungan skunder fly back, dan tegangan ini diumpankan ke elektroda
anoda CRT dan elektroda fokus.
7. High Voltage Supply (Fly Back)
Berfungsi
sebagai penghasil tegangan tinggi untuk dapat mencatu (mengaktifkan) layer CRT
agar dapat menghasilkan elektron-elktron yang dapat menampilkan gambar. Tegangan
input yang diolah berasl dari tegangan VCC dengan dipengaruhi adanya kerja
transistor horizontal output dengan frekuensi tinggi. Tegangan tinggi ini
digunakan untuk mencatu anoda CRT, sedangkan tegangan menengah digunakan untuk
mencatu rangkaian video output serta katoda dan grid CRT.
makasih sudah share
BalasHapusAlat pemisah lcd