Definisi Ekonomi Teknik
Ekonomi teknik (Engineering
economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam
teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan
manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Tujuan utama dari ekonomi teknik
pada dasarnya adalah efisiensi yang diukur dengan nilai waktu dari uang.
Menurut Eva F. Karamah, ekonomi teknik berfungsi untuk mengetahui konsekuensi
keuangan dari produk, proyek, dan proses-proses yang dirancang oleh insinyur
dan membantu membuat keputusan rekayasa dengan membuat neraca pengeluaran dan
pendapatan yang terjadi sekarang dan yang akan datang – menggunakan konsep
“nilai waktu dari uang.
1. Ruang Lingkup Ekonomi Teknik
Ekonomi
teknik digunakan pada ruang lingkup kerja seperti proyek teknik, atau hal-hal
yang berkenaan dengan usaha yang didalamnya terdapat unsur penyediaan komponen
teknik dan sebagainya. Ekonomi teknik dapat digunakan oleh para insinyur untuk
mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap alternatif
solusi yang potensial. Sebagai sebuah metode, prinsip dari ekonomi teknik dapat
digunakan pada saat-saat seperti pemilihan komponen proyek, melakukan
perbandingan desain-desain yang lebih efisien, membuat keputusan investasi
modal, dan saat mengevaluasi kesempatan pendanaan atau finansial.
2. Pengertian proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik
Dalam
prosesnya, pengadaan suatu proyek-proyek teknik memerlukan perencanaan yang
matang dan mendetail. Biasanya rancangan, komponen, alat serta pendanaan yang
dibutuhkan suatu proyek teknik akan disusun terlebih dahulu dalam suatu
proposal teknik. Proposal teknik merupakan suatu usulan kegiatan dalam bidang
teknik yang diterangkan dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan
sistematis yang akan dilaksanakan atau dikerjakan. Dalam menyusun proposal
teknik perlu diterapkan prinsip-prinsip ekonomi teknik. Hal ini dimaksudkan
agar dalam perancangan dan pembuatan proyek dapat dilakukan se-efisien mungkin.
Oleh karena itu, proposal teknik harus dibuat sebaik mungkin agar dukungan yang
didapat baik berupa fasilitas atau pendanaan yang diajukan akan diterima secara
maksimal sehingga proyek yang dirancang akan berjalan lancar.
3. Pengertian proses pengambilan keputusan
Tingkat
keberhasilan suatu proyek teknik tidak hanya ditentukan oleh keahlian insinyur
saja (dibidang teknik), akan tetapi perlu juga dilakukan
pengambilan-pengambilan keputusan yang baik untuk menjalankan proyek tersebut
(diluar keahliannya di bidang teknik). Oleh karena itu proses pengambilan
keputusan itu harus dirinci secara baik. Proses pengambilan keputusan merupakan
proses dimana dilakukan pertimbangan mengenai kebijakan atau keputusan apa saja
yang akan diambil dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah proyek teknik.
4. Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam
bidang engineering
Prinsip-prinsip
pengambilan keputusan yang baik dalam ekonomi teknik diantaranya:
1.
Gunakan suatu ukuran yang umum
-Nilai waktu
dari uang
-Nyatakan segala
sesuatu dalam bentuk moneter.
2.
Perhitungkan hanya perbedaan
-Sederhanakan
alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
-Sunk costs
dapat diabaikan.
3.
Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara
terpisah
-Perusahaan
memisahkan keputusan finansial dan investasi
Dalam
bidang engineering misalnya proyek teknik tahapan-tahapan yang perlu dilakukan
dalam mengambil keputusan yang tepat agar proyek berjalan lancar adalah sebagai
berikut:
1.
Mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan
baik.
2.
Merumuskan tujuan penyelesaian masalah
3.
Mengumpulkan data-data yg relevan
4.
Klarifikasi, klasifikasi dan validitas kebenaran
data yang terkumpul
5.
Identifikasi atau pelajari alternatif pemecahan
masalah yang mungkin
6.
Menetapkan kriteria pengukuran alternatif
7.
Menyusun atau menyiapkan model keputusan
8.
Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua
alternatif yg disediakan
Mengambil keputusan sesuai dengan tujun
menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yg telah diambil.
5. Proses Pengambilan Keputusan
Dalam
pengambilan keputusan, insinyur akan selalu dihadapkan pada suatu masalah
mengenai alternatif-alternatif yang akan digunakan dalam proyeknya. Barikut ini
adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengambilan keputusan:
1.
Mengenali masalah
Sangat penting
dilakukan agar kita tahu masalah apa yang sedang dihadapi sehingga akan lebih
fokus pada penyelesaiannya. Dalam proyek teknik masalah dapat dikenali oleh
berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan,
pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang
langsung berhubungan dengan hal-hal teknis di lapangan.
2.
Menetapkan tujuan dan sasaran
Tujuan pembuatan
proyek teknik harus ditetapkan agar proyek dapat berjalan sesuai rencana. Dalam
bidang teknik tujuan ini juga perlu diketahui dalam mengerjakan suatu proyek
untuk menyelesaikan masalah secara tepat dan rinci sehingga tidak banyak waktu
yang terbuang nantinya.
3.
Menyusun data yang relevan
Dalam bidang
teknik data merupakan landasan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam
pengerjaannya, data akan menjadi suatu acuan untuk melakukan suatu proyek.
Penyusunan data juga dapat membantu efisiensi dalam merancang proyek teknik.
4.
Mengidentifikasi alternatif yang layak
Setiap masalah
memiliki alternatif yang dapat diambil untuk penyelesaiannya. Dengan mengenali
alternatif-alternatif yang ada kita dapat mengeliminasi alternatif mana yang
dapat digunakan. Untuk memilih alternatif yang layak dalam proyek teknik harus
dilandaskan alasan yang logis seperti komponen yang terbatas, ketiadaan
material, dan keterbatasan waktu kerja.
5.
Menetapkan kriteria alternatif yang terbaik
Alternatif yang
baik ditentukan oleh kriteria tertentu. Dengan kriteria tersebut maka insinyur
dapat mengeliminasi alternatif mana yang dapat dipakai untuk proyek teknik yang
dikerjakannya. Misalnya, kriteria komponen, kriteria efisiensi bahan material,
dan lain-lain
6.
Membangun model keterhubungan
Pada tahap ini
semua yang telah diidentifikasi yaitu, masalah, tujuan, data, alternatif potensial
dan karakteristik alternatif dihubungkan menjadi satu. Hubungan dari
elemen-elemen itu dibuat menjadi model matematika yang menunjukkan hubungan
antara variabel. Model yang dibuat tersebut digunakan untuk memprediksi
keluaran dari setiap alternatif.
7.
Memilih alternatif terbaik
Proses ini
dilakukan dengan melihat hasil dari keluaran model yang telah dibuat
sebelumnya.
8.
Audit pasca keputusan
Audit penting
dilakukan untuk memproyeksikan apakah alternatif yang dipilih telah sesuai
dengan hasil yang diinginkan atau belum. Dengan adanya audit pada bagian akhir
maka insinyur akan bekerja lebih baik lagi dalam perancangannya sehingga
kesalahan-kesalahan dapat dihindari sebelumnya.
6. Analisis pengambilan Keputusan
Analisis
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah
tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah
sejenis.
Analisis
kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis
kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring
bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat
ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis
kuantitatif lebih dalam.
Secara
umum, masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif harus
memiliki kriteria sebagai berikut:
1.
Masalah tersebut cukup rumit dan penting serta
memiliki alasan yang kuat untuk dianalisis dan dipecahkan.
2.
Tidak bisa dipecahkan secara langsung tanpa
melakukan analisis kuantitatif dan mempertimbangkan semua konsekuensi yang
mungkin dapat terjadi.
3.
Masalah tersebut memiliki aspek ekonomi yang
cukup penting dan pengambil keputusan menghendaki suatu analisis menyeluruh
sebelum mengambil keputusan.
Ekonomi
teknik (engineering economy) adalah salah satu alat analisis pengambilan
keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek ekonomi di bidang teknik.
Alat tersebut terdiri dari evaluasi sistematik terhadap manfaat dan biaya
usulan-usulan proyek yang melibatkan rancangan dan analisis teknik untuk
menentukan apakan proyek yang diusulkan layak dilaksanakan atau tidak.
Masalah-masalah
yang dapat dipecahkan dalam ekonomi teknik adalah masalah yang termasuk dalam
kategori intermediate problems. Dalam
analisis ekonomi teknik, aspek ekonomi merupakan komponen utama dalam
pengambilan keputusan, meskipun mungkin saja banyak terdapat aspek lain dalam
masalah tersebut sebelumnya.
7. Proses Pemecahan Masalah
Masalah-masalah
yang timbul dalam pengambilan keputusan tentu perlu penyelesaian yang tepat.
Untuk menyelesaikannya seorang insinyur haruslah tahu tahapan penyelesaian yang
baik dan sistematis.
1.
Memformulasikan permasalahan, termasuk di
antaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi awal
dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak hitam” yang belum diketahui.
Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa yang
dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan, tanpa
harus menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi yang akan digunakan.
2.
Menganalisis permasalahan untuk menyatakan
permasalahan tersebut dengan lebih detail termasuk memformulasikan tujuan,
sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang harus dicari nilainya,
serta kriteria keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu penting
karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi di sini akan berakibat langsung
pada keputusan yang akan diambil.
3.
Mencari alternatif-alternatif solusi dari
permasalahan yang dianalisis. Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam menemukan
alternatif-alternatif solusi. Seringkali tahap ini digabungkan langsung dengan
tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering
dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonomis
walaupun sebenarnya masih ada alternatif yang lebih baik.
Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi
masing-masing alternatif dan dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah
ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu
dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.
Contoh kasus yang menggunakan ekonomi teknik pada bidang teknik elektro
Seorang engineer diminta sebuah
perusahaan otomotif membuat robot untuk keperluan proses welding sebanyak 20
unit. Setiap unit robot memerlukan biaya perancangan, komponen, dan pembuatan
sebesar Rp. 50.000.000,- dan biaya untuk tenaga assisten engineer tersebut
sebesar Rp. 10.000.000,-. Setelah mengerjakan 8 unit robot, engineer tersebut
menemukan metode perancangan dan pembuatan robot yang lebih sederhana dengan
mengeliminasi beberapa komponen yang dapat digabung sehingga biaya perancangan,
komponen, dan pembuatan alat berkurang menjadi Rp. 45.000.000,- dan biaya
tenaga asissten akan ikut berkurang menjadi Rp. 8.000.000,-. Akan tetapi metode
baru tersebut membutuhkan alat tambahan dengan biaya sebesar Rp. 72.000.000,-. Jika
engineer menganggarkan biaya lain-lain sebesar 200% dari biaya tenaga asissten.
Metode manakah yang lebih menguntungkan untuk dipilih, metode lama atau metode
baru?
Solusi:
Metode lama:
Biaya
komponen : 12 x Rp. 50.000.000 = Rp. 600.000.000
Biaya
asissten : 12 x Rp. 10.000.000
= Rp. 120.000.000
Biaya
lain-lain : 200% x biaya
asissten = Rp. 240.000.000
Total
untuk pembuatan 12 unit robot tersisa =
Rp. 960.000.000
Metode baru:
Biaya
penambahan alat =
Rp. 72.000.000
Biaya
komponen : 12 x Rp. 45.000.000 = Rp. 540.000.000
Biaya
asissten : 12 x Rp. 8.000.000
= Rp. 96.000.000
Biaya
lain-lain : 200% x biaya
asissten = Rp. 192.000.000
Total
untuk pembuatan 12 unit robot tersisa =
Rp. 900.000.000
Dari perhitungan diatas, maka metode yang
menguntungkan untuk membuat 12 unit tersisa adalah metode yang baru dengan
penambahan alat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar