1. Saluran Komunikasi yang Umum Dipakai Sekarang ini
Seiring
dengan perkembangan zaman era teknologi saat ini semakin berkembang pesat. Saat
ini manusia telah dimudahkan dalam melakukan komunikasi jarak jauh maupun
dekat. Komunikasi ini tidak hanya berisi suara saja seperti dahulu, akan tetapi
mencakup pertukaran informasi berupa gambar, video, dokumen dan lain-lain. hal
ini dapat terjadi karena konten dari komunikasi itu sendiri telah mengalami
digitalisasi sehingga lebih mudah dikirimkan melalui saluran komunikasi. Saluran
komunikasi yang umum dipakai saat sekarang ini adalah:
a. Saluran Telepon
Saluran
Telepon merupakan perangkat keras yang harus disediakan dalam rangka akan
membangun internet. Selain itu dapat digunakan pula handphone atau telepon
seluler yang menyediakan modem dalam alat tersebut sehingga memungkinkan
dihubungkan dengan kabel data untuk
akses internet. Dengan handpone atau saluran kabel dan modem dial up kita dapat
melakukan akses internet, misalnya melalui Telkomnet Instans tanpa harus
mendaftar dulu.
Untuk
jaringan internet lainnya penggunaan modem dial up harus melakukan pendaftaran
terlebih dahulu ke ISP, misalnya CBN dan Indoinstans. Menghubungkan komputer ke
internet melalui sambungan jaringan handphone. Dapat dihubungkan melalui
Bluetooth maupun usb cable data. Saat online jalur telepon juga tidak
terganggu. Bisa menggunakan jaringan GSM maupun CDMA. GSM dapat lebih cepat
dengan teknologi 3G atau bahkan teknologi terbaru high speed 3,5G. Sedangkan
CDMA menggunakan teknologi CDMA 2000 1x hampir setara dengan 3G. Perhitungan
biaya hampir sama semua yaitu menggunakan sistem perhitungan per kilobyte.
Kecepatan mulai dari 64kb - 2mb
b. saluran radio
saluran
radio memanfaatkan sifat dari gelombang radio. Gelombang radio adalah gelombang
yang memiliki jangkauan frekuensi yang cukup luas dan biasanya dihasilkan oleh
rangkaian isolator dalam alat-alat elektronika. Spektrum gelombang radio
dipisahkan dalam pita-pita frekuensi atau panjang gelombang.
Pada
sistem siaran radio komersial biasanya digunakan dua jenis sistem modulasi,
yaitu AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation). Sistem modulasi
amplitudo (AM) memiliki jangkauan yang luas karena dapat dipantulkan oleh
lapisan ionosfer, tetapi dapat terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan
kemagnetan di udara sehingga akan menimbulkan derau, tidak dapat dipantulkan
oleh lapisan ionosfer, tetapi tidak terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan
kemagnetan di udara sehingga akan menghasilkan suara yang jernih.
c. Saluran Online
Saluran
Online (Kotler, 1997, p318) adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang
melalui komputer dan modem. Modem menghubungkan komputer dengan jalur telepon
sehingga komputer dapat menjangkau beragam layanan informasi online. Saluran ini
yang banyak dipakai saat ini dengan memanfaatkan jaringan internet sehingga
banyak orang dapat berkomunikasi dengan mudah.
d. saluran kabel
Saluran
kabel bisa dibilang merupakan saluran komunikasi yang pertama digunakan untuk
komunikasi jarak jauh. Saat ini saluran kabel dengan kecepatan tinggi seperti
fiber optik dapat melayani komunikasi jarak jauh dengan kualitas yang sangat
baik. Dengan fiber optik ini maka kekurangan saluran nirkabel dapat teratasi. Akan
tetapi dalam instalasi dan proses pembuatannya membutuhkan waktu dan biaya yang
cukup besar.
2. Spesifikasi
Frequency Shift Keying dan Binary Frequency Shift Keying
Frekuensi
Shift Keying (FSK) adalah modulasi frekuensi skema di mana informasi digital
ditularkan melalui perubahan frekuensi diskrit suatu gelombang pembawa. FSK
termudah adalah FSK biner (BFSK). BFSK berarti menggunakan sepasang frekuensi
diskrit untuk mengirimkan biner (0s dan 1s) informasi. Dengan skema ini,
"1" disebut frekuensi tanda dan "0" disebut frekuensi
ruang. Domain waktu dari sebuah carrier termodulasi FSK diilustrasikan pada
Gambar
Pada
system FSK, dua buah sinyal sinusoidal dengan amplituda maksimum sama Ac,
tetapi frekuensi berbeda, f1 dan f2, digunakan untuk merepresentasikan biner 1
dan 0. Secara matematis dapat dituliskan.
S(t) = Ac cos(2πf1t) untuk simbol ‘1’
S(t) = Ac cos(2πf2t) untuk simbol ‘0’
Modulasi
FSK merupakan modulasi yang mempunyai kinerja yang lebih baik dan menggunakan
system deteksi yang lebih sederhana dibandingkan dengan PSK. Oleh karena itu
penerapan cukup luas pada system trasmisi data. Frequency Shift Keying (FSK)
relative sederhana, FSK memiliki bentuk penampakan gelombang yang konstan dari
modulasi sudut yang similar (sama) terhadap frekuensi modulasi konvensional
kecuali bahwa sinyal modulasinya adalah untaian pulsa biner yang bervariasi di
antara dua level tegangan diskrit dibanding perubahan bentuk gelombang secara
terus-menerus.
Dengan
FSK biner, frekuensi center dan carriernya digeser (dideviasikan) oleh data
masukan biner. Konsekuensinya, output dari sebuah modulator FSK adalah fungsi
bertingkat dalam domain frekuensi. Sinyal input biner berubah dari logika “0” ke
logika “1”, dan sebaliknya, output FSK di geser di antara 2 frekuensi:
frekuensi “mark” atau berlogikakan 1 dan frekuensi “space” atau berlogika 0. Dengan
FSK, ada perubahan kondisi output frekuensi setiap waktu kondisi logic dari
perubahan sinyal input binernya berubah. Konsekuensinya,perubahan kecepatan
outputnya sama terhadap perubahan kecepatn inputnya. Pada modulasi digital,
perubahan kecepatan pada input modulator disebut “bit rate” dan mempunyai satuan
bit per second (bps). Perubahan kecepatan pada output modulator disebut “baud”
atau “baud rate” dan sama dengan waktu dari satu elemen sinyal output. Pada FSK
perubahan kecepatan input dan outputnya adalah sama, sehingga bit rate dan baud
rate adalah sama. Dibawah ini adalah gambar dari BFSK.
3. Pulse Code
Modulation
PCM
merupakan suatu sistem penyaluran sinyal dimana sebelum ditrasmisikan, sinyal informasi
yang umumnya analog terlebuh dulu dikonversikan kedalam bentuk kode . Kode yang
umum digunakan dalam PCM adalah kode biner n-bit.
Dalam
perkembangannya dan dari berbagai analisa yang telah dilakukan , diakui bahwa
sistem PCM mempunyai keunggulan diantaranya sistem peyaluran informasi yang ada
. Keunggulan yang paling menonjol adalah kemampuanya dalam menekan noise dan
interferensi.
Secara
blok diagram sistem PCM ini ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Untuk
membangkitkan sinyal PCM dari sumber analog pada dasarnya memerlukan tiga
proses dasar yaitu, sampling, kuantisasi dan pengkodean (coding). Untuk
membangkitkan kembali sinyal informasi aslinya, pada bagian penerima dibutuhkan
proses sebaliknya yaitu, pedekodean (decoding) serta pengembalian sinyal ke
bentuk analognya dengan menggunkan filter low-pass.
Sampling
Proses
sampling merupakan proses awal untuk mengkonversikan sinyal analog menjadi
sinyal digital .Dalam proses ini sinyal analog disampel secara periodik dalam
selang waktu yang tetap, sehingga diperoleh sinyal yang diskontinyu dengan
amplitudo sesaat dari sinyal analog tersebut.
Prinsip
dari proses sampling dapat dijelaskan dengan menggunakan switching sampling
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Kuantisasi
Seperti
telah dijelaskan , proses sampling dapat dikatakan sebagai proses modulasi
amplitudo pulsa (Pulse Amplitudo Modulation – PAM) , dimana sinyal informasi
digunakan langsung untuk memodulasi deretan pulsa pulsa pembawa (pulse
sampling) . Dalam bentuk sederhana sinyal PAM dapat ditrasmisikan secara
langsung . Mengingat amplitudo yang ditransmisikan secara langsung . Mengingat
amplitudo yang ditransmisikan tidak terbatas jumlahnya sehingga noise dan
gangguan lain dapat dengan mudah masuk kedalam sistem maka sisten ini jarang
digunakan.
Ada
beberapa sarana utama yang dipakai untuk menerima informasi, yaitiu telingan
untuk informasi audio dan mata untuk informasi gambar . Karena kedua sarana
tersebut tidak adapat mengikuti perubahan sinyal secara detail , maka tidaklah
perlu untuk mengirikkan semua tingkatan amplitudo sinyal yang mungkin. Dengan
adanya keterbatasan ini , dimungkinkan untuk mentransmisikan tingkatan
amplitudo sinyal tertentu.
Dalam
proses kuantisasi ini , jangkauan (range) amplitudo sinyal informasi yang
diijinkan dibagi dalam tingkatan tingkatan amplitudo tertentu . Tingkatan amplitudo
ini disebut denngan tingkatan kuantisasi dan jarak antara dua tingkatan
amplitudo yang berdekatan disebut dengan interval kuantisasi. Amplitudo dari
setiap sinyal sampel dibulatkan keamplitudo kuantisasi yang terdekat. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar
Pengkodean
Sinyal
sampel yang telah dikuantisasi dapat ditransmisikan secara langsung sebagai sinyal PAM yang
terkuantisasi (PAM-er). Banyak tingkatan amplitudo yang ditransmisikan
menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penerimaannya relatif besar.
Oleh karena kelemahan ini sistem PAM ini lebih banyak digunakan sebagai proses
antara dari sistem PCM.
Dalam
sistem PCM , sinyal PAM yang terkuantisasi dan sebelum ditransmisikan terlebih
dahulu dikode kedalam kode n-bit. Setiap sinyal sampel yang telah terkuantisasi
dikode kedalam satu kode yang terdiri dari n buah pulsa , masing masing pulsa
mempunyai m kemungkinan amplitudo yang berbeda. N buah pulsa tersebut harus
ditransmisikan dalam selang per-sampling-an yang telah dijatahkan untuk setiap
sampel . Jumlah kombinasi kode yang dapat terwakili oleh n buah pulsa m
tingkatan ini adalah sama dengan jumlah tingkatan kuantisasi M. Sehingga ;
M= mn
……………………………………………………………………(2-7)
Pada
umumnya dalam PCM digunakan kode biner. Kode biner merupaka suatu kode yang
hnaya memiliki dua tingkatan amplitudo yang berbeda, yang dinotasikan
dengan angka 1 dan 0 , dimana angka 1 melambangkan ada arus (pulsa positif) dan
angka 0 menyatakan tidak adanya arus (pulsa negatif). Sehingga kombinasi kode
n-bit adalah 2n buah.
Salah
satu prosedur pengkodean dengan kode biner yang sederhana adalah mengikuti
konversi desimal ke biner. Tingkatan tingkatan amplitudo kuantisasi diberi
nomor dengan bilangan desimal, selanjutnya setiap tingkatan kuantsasi tersebut
dikonversikan ke dalam bilangan biner. Dalam tabel 2-1 ditunjukkan konversi
bilangan desimal kedalam bilangan biner 4-bit.
4. Jaringan Satelit
Satelit
adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri. Bisa
diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang
microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat
untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan
lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
Satelit
mempunyai sifat yang universal, dengan banyak kelenturan dalam aplikasinya, efisien
dalam biaya, dan mampu menjawab berbagai masalah antara lain;
1. Komunikasi data maupun suara
tanpa kabel
2. Menghubungkan satu perusahan
dengan perusahaan yang lain
3. Menjawab kebutuhan akan
transaksi finansial
4. Merupakan sarana untuk
hubungan internet
5. Melalukan informasi video dan
jaringan
Salah
satu aplikasi satelit adalah pemanfaatannya sebagai sarana komunikasi. Satelit
komunikasi mempunyai banyak keuntungan dibanding dengan sistem komunikasi
terestrial. Paling tidak ada 7
keunggulan satelit komunikasi dibanding dengan komunikasi terestrial.
Keunggulan tersebut antara lain;
1. Universal, artinya satelit komunikasi dapat digunakan dimana saja.
Sebuah satelit mampu merangkum sampai 1/3 luas permukaan Bumi. Selain itu biaya
yang dibutuhkan jauh lebih sedikit dari biaya yang digunakan pada sistem
komunikasi terestrial. Dengan konstelasi tiga satelit yang ditempatkan pada
ketinggian tertentu maka seluruh permukaan Bumi dapat di jangkau.
2. Versatile, serba guna melalukan informasi dalam beragam bentuk,
data, video, suara ataupun aplikasi multimedia lainnya mulai dari sarana
hiburan, sampai ke jaringan selular dan warta berita. Akibat sifat serbaguna
ini penggunaan satelit berdampak pada banyak hal:
a) Memberikan kemudahan bagi
dunia usaha dalam bertransaksi sekaligus melayani banyak pengguna secara
simultan
b) Memunculkan inovasi dan
regulasi baru yang semakin lepas dari pengaturan kekuasaan
c) Infrastruktur komunikasi akan
tersebar ke seluruh pelosok tanpa dibatasi oleh batas negara dan geografi. Menjadi
alternatif pengganti sarana komunikasi terestrial dengan keunggulan teknologi
yang lebih akurat dan biaya yang semakin murah.
3. Reliable, handal dan dapat dipercaya. Satelit merupakan sarana yang
bisa membantu kebutuhan dunia usaha untuk melakukan komunikasi secara cepat dan
akurat, terutama pada kondisi dimana jaringan internet protocol, IP terrestrial
sering bertabrakan dengan bermacam topologi jaringan yang semrawut (congestion)
dan parah (latency). Jaringan satelit dapat melayani ratusan lokasi dengan
standard kualitas yang sama tanpa terhambat oleh batas-batas geografi.
4. Seamless, sempurna. Satelit sebagai media penyiaran membuat
komunikasi terdistribusi secara simultan dan ideal dari sumbernya ke ribuan
lokasi dalam tempo dan waktu yang bersamaan(real time).
5. Fast, cepat tidak seperti komunikasi terrestrial yang lambat dan
mahal. Jaringan satelit dapat menghubungkan kota, daerah dan tempat yang
terisolir, melintasi daerah dimana penggunaan kabel tembaga dan serat optik
menjadi mahal. Jaringan satelit dapat di set-up dengan cepat dalam melayani
kebutuhan pasar.
6. Expandable, dapat diperluas skala jangkauannya termasuk juga
kebutuhan akan lebar pita (bandwith), selain itu kebutuhan pengguna dapat
dikoordinasikan dengan penjual dan pengembang dibandingkan dengan jaringan
konvensional yang membutuhkan terminal baru yang tentu saja akan memerlukan
biaya tambahan.
7. Flexible, satelit dengan mudah bisa diintegrasikan dengan cara
melengkapi, menambah maupun memperluas jaringan komunikasi. Memberikan solusi
atas keterbatasan infrastruktur maupun geografi yang sering ditemukan dalam
komunikasi terrestrial.
Adapun kekurangan dari jaringan
satelit adalah sebagai berikut:
1.
Up Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO:
Spacecraft, Ground Segment & Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2.
Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk
jarak pendek maupun jauh relatif sama.
3.
Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan
kapasitas digunakan secara intensif.
4.
Delay propagasi besar.
5.
Rentan terhadap pengaruh atmosfir
6.
Besarnya throughput akan terbatasi karena delay
propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah
dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut.
7.
Diantaranya penggunaan Forward Error Correction
yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
8.
Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas
bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency),
sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini
disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit
dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer
di atas permukaan bumi.
9.
Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang
tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi
redaman karena curah hujan.
10.
Rawan sambaran petir.
11.
Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang
terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi
thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan
interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami
kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar